Prosedur Pendirian Badan Sertifikasi

Senin, 05 Juni 2017

Lembaga Pendidikan Non Formal (LPNF) merupakan salah satu bentuk pendidikan di Indonesia yang diakui dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (“UU Sisdiknas”). LPNF diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Fungsi dari PNF adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan menekankan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Bentuk-bentuk LPNF antara lain meliputi:
  1. Lembaga kursus dan pelatihan (LKP);
  2. Kelompok belajar;
  3. Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM);
  4. Majelis taklim;
  5. Pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur non formal;
  6. Rumah pintar;
  7. Balai belajar bersama; dan
  8. Lembaga bimbingan belajar (bimbel).
Langkah-langkah untuk mendirikan lembaga pendidikan non formal (LPNF):
Anda perlu membentuk wadah yang sesuai dalam menjalankan lembaga kursus anda.
Dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal (“Permendikbud 81/2013”) diatur bahwa satuan LPNF dapat didirikan oleh orang perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum.

Syarat Administratif Lembaga Pendidikan Non Formal

Persyaratan administratif dan teknis yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
  1. Identitas pendiri satuan LPNF yang berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Kartu Keluarga (KK).
  2. Akta pendirian badan hukum dan surat pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
  3. Susunan serta rincian tugas dari masing-masing pengurus, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan.
  4. Surat Keterangan Domisili dari kelurahan dan/atau kecamatan setempat.
  5. Jika berbentuk badan hukum, anda juga bisa melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan dari PT anda.
  6. Keterangan kepemilikan atau kuasa penggunaan tempat yang akan menjadi tempat pembelajaran minimal selama 3 (tiga) tahun. Dokumen yang menerangkan kepemilikan ini berupa sertifikat kepemilikan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), peta lokasi atau denah ruangan, perjanjian sewa menyewa tanah/bangunan (jika menyewa), dan Undang-Undang Gangguan (UUG atau HO). Lahan dari lokasi tempat kegiatan belajar mengajar ini setidaknya 100 m2. Untuk tempat pembelajaran ini, anda perlu menyiapkan setidaknya 3 (tiga) ruangan yang peruntukannya masing-masing untuk ruang kelas, ruang tenaga pendidik atau guru, dan ruang administrasi tata usaha dengan rasio masing-masing 6×6 m2. Akan lebih baik juga jika anda bisa menyediakan ruang lainnya seperti ruang perpustakaan, ruang ibadah, dan ruang toilet.
  7. Dokumen Rencana Pengembangan Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Dokumen ini merupakan rencana kurikulum pendidikan yang akan dijalankan oleh satuan PNF tersebut.
  8. Dokumen terkait antara lain seperti fotokopi ijazah pimpinan yang sudah dilegalisasi (jika ingin mendirikan PKBM).
Seluruh persyaratan administratif dan teknis diatas anda, sebagai pendiri satuan LPNF, serahkan saat mengajukan surat permohonan pendirian satuan pendidikan non formal (LPNF) kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Setelah itu anda perlu menunggu sekitar 30 (tiga puluh) hari kerja untuk verifikasi dan pemberian persetujuan atau penolakan atas permohonan yang telah anda ajukan.
Jika permohonan anda diterima, anda akan memperoleh Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal sebagai legalitas bagi operasional satuan LPNF anda. Saat anda memperoleh Izin Pendirian Satuan LPNF, anda juga akan memperoleh Nomor Induk Satuan Pendidikan Non Formal.

LPNF juga memerlukan adanya akreditasi sesuai Pasal 86 juncto Pasal 87 ayat (1) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (“PP 19/2005”). Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Adanya akreditasi ini bertujuan sebagai upaya penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan melalui penilaian (assessment) yang objektif, transparan, dan berkelanjutan atas kelayakan suatu program dan satuan LPNF. Akreditasi untuk LPNF dilakukan di bawah Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF). Untuk mendapatkan akreditasi, anda perlu mengajukan proposal permohonan akreditasi yang ditujukan kepada Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF), mengisi formulir yang disediakan, dan melampirkan dokumen persyaratan antara lain akta pendirian dan surat pengesahan badan hukum, Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal, dan dokumen 8 (delapan) standar. Kedelapan standar dimaksud meliputi:
  1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) atau capaian pembelajaran lengkap dengan dokumen penetapannya.
  2. Standar isi meliputi antara lain fotokopi jenis program pendidikan yang diselenggarakan, kurikulum terbaru yang dibuat satuan LPNF, fotokopi pedoman pelaksanaan dan evaluasi kurikulum, serta fotokopi perbandingan jumlah jam belajar untuk tiap program pendidikan.
  3. Standar proses meliputi silabus, RPP setiap mata pelajaran yang dibuat dan ditandatangani pendidik serta diketahui pimpinan satuan LPNF tersebut, daftar hadir peserta didik, dan daftar hadir pendidik.
  4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi daftar tenaga pendidik dan daftar tenaga kependidikan, termasuk CV, ijazah terakhir, sertifikat kompetensi, sertifikat pelatihan lainnya, dan surat pengangkatan yang bersangkutan.
  5. Standar sarana dan prasarana meliputi daftar dan foto jenis sarana pada seluruh ruangan, daftar dan foto jenis peralatan belajar, daftar dan foto jenis bahan ajar, bukti status kepemilikan gedung, daftar jenis prasarana lembaga, dan bukti prasarana listrik.
  6. Standar pengelolaan meliputi antara lain portfolio pimpinan satuan LPNF (CV, ijazah terakhir, sertifikat kompetensi, dan sertifikat pelatihan lainnya), dokumen visi misi dan tujuan serta sosialisasinya, fotokopi rencana kerja 5 (lima) tahun, bukti legalitas dari satuan LPNF tersebut (akta, surat pengesahan badan hukum, dan NPWP badan), foto papan nama, fotokopi rekening bank dari LPNF, dokumen uraian tugas pengurus, bukti kerjasama dengan pihak mitra, jadwal kegiatan rutin, berkas laporan tahunan untuk setiap program layanan, dan daftar peserta didik per program layanan.
  7. Standar pembiayaan meliputi bukti rencana pengembangan pendanaan, CV staf administrasi keuangan, fotokopi jenis dokumen administrasi keuangan (rekening bank, buku kas, buku kas harian, dan dokumen keuangan lainnya), serta fotokopi laporan keuangan.
  8. Standar penilaian pendidikan meliputi antara lain panduan penilaian, soal mata pelajaran atau materi tugas peserta didik, dokumen nilai hasil belajar, daftar lulusan, serta fotokopi tanda penghargaan yang diperoleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik di tingkat internasional, regional, nasional, dan/atau lokal.
Masa berlaku status akreditasi setiap satuan LPNF adalah 5 (lima) tahun. Setelah itu anda dapat mengajukan permohonan kembali untuk diakreditasi (re-Akreditasi). Permohonan re-Akreditasi diajukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku status akreditasi dari satuan LPNF anda. Jika hingga 3 (tiga) bulan sejak berakhirnya masa status akreditasi tersebut anda belum juga mengajukan permohonan re-Akreditasi, maka status akreditasi tersebut dinyatakan berakhir.


lanjut materi 3

UU Hak Cipta

Selasa, 25 April 2017

Undang – undang adalah peraturan. Peraturan Perundang – undangan yang dibentuk oleh (DPR) dengan persetujuan bersamaPresiden. Undang-undang memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk Negara. Undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan hubungan di antara keduanya.
                Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak cipataan maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan – pembatasan menurut peraturan perundang – undangan yang berlaku (berdasarkan rumusan pasal 1 UHC Indonesia).
                Hak cipta tidak dapat dilakukan dengan penyerahan secara nyata karena ia bersifat manunggal dengan penciptanya dan bersifat tidak berwujud penjelasannya pada pasal 4 ayat 1 UHC Indonesia.
                Menurut Undang-undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002, “Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.”
“Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra.”

              Sejarah Undang – Undang Hak Cipta
                Undang-undang hak cipta yang berlaku di Indonesia adalah UU No. 19 Tahun 2002, yang sebelumnya UU ini berawal dari UU No. 6 Tahun 1982 menggantikan Auteurswet 1982. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai upaya pemerintah untuk merombak sistem hukum yang ditinggalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada suatu  sistem hukum yang dijiwai falsafah Negara Indonesia, yaitu Pancasila.
                Pekerjaan membuat satu perangkat materi hukum yang sesuai dengan hukum yang di cita - citakan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Undang-Undang hak cipta 1982 yang diperbaharui dengan UU No. 7 Tahun 1987 dan diperbaharui lagi dengan UU No. 12 Tahun 1997, terakhir dengan UU No. 19 Tahun 2002. Batasan tentang apa saja yang dilindungi sebagai hak cipta, dijelaskan pada rumusan pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta (UHC) Indonesia.

Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta membuat beberapa ketentuan baru antara lain;

  •   Database merupakan salah satu ciptaan yang dilindungi.

  •   Penggunaan alat apapun, baik melalui kabel maupun tanpa kabel, termasuk media internet, untuk memutar produk-produk cakram optik (optical disk) melalui media audio, media audio visual dan/atau sarana telekomunikasi.

  •   Hak cipta itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut;

1.       Hak Ekonomi (Ekonomi Fights)
2.       Hak Moral ( Moral Fights)

Fungsi dan Sifat UHC Indonesia

  •   Tujuan utama (fungsinya) yaitu melindungi secara hukum para penemu/pemegang Hak Cipta.

  •   Tujuan serta sifat UHC Indonesia telah tertuang pada pasal 2 sampai dengan pasal 9

Persyaratan Pendaftaran Hak Cipta
Persyaratan yang dikirimkan

  •   Foto copy transfer bukti pembayaran satu lembar

  •   Legalisir foto copy KTP dua lembar

  •  Surat pernyataan penggunaan nama samaran
  •   Surat izin penggunaan foto (jika mencantumkan foto dalam karya anda)
  •   Formulir pendaftaran rangkap dua
  •   Dua lembar print out karya
  •   Dua buah CD berisi file karya dan data diri anda

Tata cara penerbitan

  •   Daftar karya anda ke hak cipta

  •   Kirimkan karya ke penerbit yang berisi:
            Print out satu lembar dan satu buah CD berisi :Naskah, Biodata, Kata pengantar/special to (jika ada) 

Tata Cara pendaftaran Hak Cipta:
  •   Pembayaran permohonan hak cipta atas karya sebesar Rp.75.000,- melalui transfer ke no rekening BNI 19718067 a/n DITJEN HAKI. Bukti tranfernya difoto copy. Legalisir  foto copy KTP dua lembar.
  •   Bila anda menggunakan nama samaran dalam karya anda sertakan surat pernyataan bahwa anda menggunakan nama samaran dan cantumkan juga nama asli anda sesuai KTP.
  •   Bila anda mencantumkan foto dalam karya anda sertakan surat pernyataan bahwa anda memberikan ijin untuk penggunaan foto tersebut sesuai dengan keperluan.
  •   Kunjungi situs www.dgip.go.id   
  •   klik hak cipta dan print out formulir pendaftaran lalu isi lengkap formulir (diketik)
  •   Print out karya anda sebanyak dua kali ( jilid buku) dan simpan karya juga data diri anda dalam bentuk CD, sebanyak dua buah CD
  •   Kirimkan persyaratan dibawah ini kepada :
DITJEN HAKI (Untuk Direktur Hak Cipta)
Jl. Daan Mogot KM 24 Tanggerang 15119 Banten
Catatan : Hak cipta secara resmi baru bisa dikeluarkan setelah 9 bulan semenjak pendaftaran.

Sanksi Pelanggaran
  •   Di dalam Undang-Undang Hak Cipta juga di atur tentang pembebanan denda dan pengganjaran hukuman penjara sebagai sanksi pidana atas setiap pelanggaran terhadap Hak Cipta.
  •   Pada Undang-Undang R.I. No.19 tahun 2002, terjadi perubahan yang cukup signifikan yang menyangkut sanksi pidana tersebut. Kalau pada Undang-Undang Hak Cipta No.12 tahun 1997 yang lalu, sanksi pidana hanya menentukan pidana penjara maksimal 5 (lima) tahun tanpa hukuman minimal, tapi pada Undang-Undang yang baru ini telah ditentukan hukuman minimal atau singkat 1 (satu) bulan penjara dan maksimal 7 (tujuh) tahun penjara serta denda sebesar 5 (lima) milyar rupiah.


Hal-  hal  perilaku yang anda harus hindari agar tidak terkena sanksi pelanggaran
  •   Tidak melakunan tindakan mengurangi dan menambah hasil ciptaan orang lain.
  •   Tidak melakukan pengkopian.
  •   Tidak melakukan penyiaran, memamerkan, mendengarkan (mencuri dengar), serta memasarkan (menjual) hasil karya/cipa orang lain tanpa seizin pembuatan/pencipta.
  •   Hindari pencontoh model.
  •   Hindari pengakuan ( yaitu hasil cipta orang lain diatasnamakan diri kita sendiri).
Langkah- langkah proaktif dan preventif penanggulangan pelanggaran hak cipta adalah sebagai berikut;
  •   Mendaftarkan karya cipta tersebut meskipun hak cipta dapat diperoleh secara otomatis ketika suatu ciptaan diciptakan, tetapi dengan adanya sertifikat yang mendukung, maka ciptaan akan menjadi semakin kuat secara hukum.
  •   Bila produk tersebut dijual kepasar, perlu dilakukan suatu kegiatan pemasaran yang aktif agar masyarakat mengetahui siapa pemilik hak cipta dari ciptaan tersebut.
  •   Selalu aktif memantau kegiatan pemasaran, mulai dari target pasar sampai pada kebutuhan pasar akan ciptaan tersebut.
  •   Mengambil tindakan jika mengetahui adanya pelanggaran, mulai dari memberikan teguran, peringatan, sampai pada gugatan jika memang diperlukan.

Sumber:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Lanjut Materi 3 

PROFESI DAN PROFESIONALISME

Selasa, 14 Maret 2017

Hasil gambar untuk ciri-ciri profesionalisme dan kode etik profesional

Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Berikut ini merupakan beberapa contoh profesi :
a. bidang hukum
b. kedokteran
c. keuangan
d. militer
e. teknik
f. desainer

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

Karakteristik Profesi

  1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik
  2. Asosiasi Profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
  3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
  4. Ujian Kompetensi: sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
  5. Pelatihan intitutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
  6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  8. Kode etik: Organisai profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
  9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh merek yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualitas paling tinggi.
  10. Layanan Publik dan Altruisme: diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
  11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
PROFESIONALISME

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
KODE ETIK PROFESIONAL
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.

Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Sifat Kode Etik Profesional
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:
1.  Singkat;
2.  Sederhana;
3.  Jelas dan Konsisten;
4.  Masuk Akal;
5.  Dapat Diterima;
6.  Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
7.  Komprehensif dan Lengkap, dan
8.  Positif dalam Formulasinya.

 Orientasi Kode Etik hendaknya ditujukan kepada:
1.  Rekan,
2.  Profesi,
3.  Badan,
4.  Nasabah/Pemakai,
5.  Negara, dan

perancangan dan implementasi

Selasa, 19 Juli 2016



 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Aplikasi perhitungan indeks massa tubuh dan berat badan ideal ini adalah aplikasi informasi yang dikhususkan untuk orang dewasa yang berusia diatas 17 tahun. Terdapat beberapa menu pada aplikasi ini yaitu:
1.      Kalkulator berat badan yang berisi perhitungan status berat badan dan berat badan ideal.
2.      Informasi nutrisi yang berisi informasi seputar vitamin, protein, karbohidrat dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
3.      Referensi restoran vegetarian diwilayah Jakarta untuk mempermudah pengguna untuk mencari referensi restoran yang memiliki menu sehat bagi kebutuhan tubuh.
Penullis akan membahas lebih dalam mengenai pembuatan aplikasi kalkulator indeks massa tubuh dan status berat badan ideal khusus dewasa. Proses perancangan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan struktur navigasi, perencanaan, analisis kebutuhan, rancangan halaman aplikasi, pembuatan aplikasi, implementasi program pada perangkat seluler.
3.1    Struktur Navigasi
Struktur navigasi merupakan struktur program secara umum. Sehingga, pada proses perancangan aplikasi ini struktur navigasi sangat diperlukan agar dapat mempermudah dalam proses pembuatan aplikasi. Pada aplikasi ini struktur navigasi yang digunakan adalah struktur navigasi komposit atau campuran. Struktur navigasi campuran merupakan gabungan dari struktur navigasi non linier dan struktur navigasi hierarki, seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Struktur Navigasi Aplikasi
Struktur navigasi campuran dianggap tepat untuk menggambarkan aplikasi secara umum dikarenakan dapat memberikan tingkat interaksi yang lebih tinggi dibanding dengan struktur navigasi lainnya.
3.2         Tahap Perencanaan
Tahapan ini membahas perencanaan mengenai pengumpulan informasi, pengumpulan konten, dan persiapan software dan hardware yang digunakan.
1.      Pengumpulan Informasi
Dalam tahap pengumpulan informasi, penulis mencari beberapa sumber informasi dari buku-buku dan beberapa situs website dari internet untuk dijadikan sebagai referensi penulisan dan pembuatan aplikasi.
2.      Pengumpulan Konten
Dalam tahap pengumpulan konten, penulis mencari beberapa sumber informasi dan tutorial dari beberapa situs web dari internet dan buku untuk dijadikan bahan rancangan tampilan aplikasi dan pembuatan aplikasi.



3.3    Analisis Kebutuhan
Proses Analisis Kebutuhan merupakan proses menemukan, memperbaiki, dan memodelkan aplikasi. Dengan kata lain analisa kebutuhan adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi, model, dan spesifikasi tentang perangkat yang akan dibutuhkan oleh pengguna
Dewasa ini kesehatan pada berat badan sering dikesampingkan oleh sebagian manusia, akibatnya banyak penyakit yang muncul dan berkembang didalam tubuh. Masalah ini timbul dikarenakan masyarakat kesulitan mengontrol status berat badan yang mereka miliki. Kesibukan dan mobilitas yang tinggi juga membuat masyarakat , khususnya usia dewasa kurang memperhatikan keadaan gizi mereka serta aktifitas yang padat membuat orang-orang tergolong malas untuk berkonsultasi pada ahlinya, mencari referensi buku atau mencari pada sumber terpercaya lainnnya.
Dari beberapa uraian tersebut, maka perlu adanya media alternatif informasi mengenai status berat badan, berat badan ideal, informasi nutrsi serta referensi restoran vegetarian dengan memanfaatkan sistem operasi Android.

3.3.1        Analisis Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional adalah bagian penjelasan mengenai fitur-fitur yang dimasukkan kedalam aplikasi yang akan dibuat. Berikut penjelasan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi perhitungan Indeks Massa Tubuh dan status berat badan:
1.      Kalkulator Berat Badan berisikan perhitungan Indeks Massa Tubuh dan Berat Badan Ideal dimana terdapat saran bagi orang yang mengalami berat badan kurang, normal, berat badan lebih atau obesitas.
2.      Informasi Nutrisi berisikan 4 buah bagian yang terdiri dari informasi karbohidrat dan mineral, vitamin dan protein yang dibutuhkan bagi tubuh manusia.
3.      Riwayat perhitungan berisikan tampilan riwayat perhitungan yang disimpan oleh pengguna aplikasi. Riwayat perhitungan bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam melihat hasil perhitungan indeks massa tubuh.
4.      Lokasi restoran vegetarian berisikan referensi restoran yang menyediakan menu makanan sehat yang terhubung langsung dengan google maps untuk mempermudah pengguna dalam pencarian lokasi.
5.      Bantuan berisikan panduan penggunaan aplikasi.
6.      Tentang Aplikasi berisikan informasi fitur-fitur pada aplikasi.

3.4    Rancangan Halaman Aplikasi
Sebelum memulai membuat aplikasi langkah yang pertama dilakukan adalah membuat rancangan input dan output agar lebih terarah dalam proses pembuatan aplikasi. Perancangan halaman ini juga digunakan untuk mengatur posisi gambar, tombol dan teks yang sesuai dengan hasil aplikasi yang akan dibuat. Tahap pembuatan aplikasi ini dibagi menjadi menjadi beberapa bagian dalam perancangan halaman splash screen, menu utama, kalkulator berat badan, informasi nutrisi, lokasi restoran vegetarian ,dan bantuan.

3.4.1    Rancangan Halaman Splash Screen
Splash Screen digunakan sebagai halaman pembuka aplikasi. Setelah tampilan Splash Screen selesai ditampilkan maka akan muncul halaman menu utama. Dimana dalam bagian ini dilengkapi dengan tulisan dan gambar kalkulator berat badan. Berikut tampilan rancangan halaman splash screen pada aplikasi android penghitung berat badan, seperti pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Rancangan Halaman Splash Screen
Keterangan  :
Image 1 : gambar kalkulator berat badan
3.4.2   Rancangan Halaman Menu Utama
Setelah diawali halaman splash Screen sebagai halaman pembuka. Selanjutnya akan muncul halaman menu utama yang berisi menu-menu utama dari aplikasi. Pada halaman menu utama terdapat tombol-tombol untuk menuju ke bagian menu kalkulator berat badan, informasi nutrisi, lokasi restoran vegetarian, bantuan dan tombol keluar. Rancangan halaman menu utama ditunjukkan pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Rancangan Halaman Menu Utama
Keterangan          :
1.      Tombol kalkulator berat badan akan menampilkan halaman perhitungan berat badan
2.      Tombol informasi nutrisi akan menampilkan informasi nutrisi seperti karbohidrat dan mineral, vitamin dan protein yang dibutuhkan tubuh.
3.      Tombol lokasi restoran akan menampilkan referensi restoran vegetarian
4.      Tombol bantua menampilkan panduan penggunaan aplikasi
5.      Tombol keluar untuk keluar dari aplikasi

3.4.3        Rancangan Halaman Menu Kalkulator Berat Badan
Tombol pertama pada menu utama yaitu kalkulator berat badan, dimana halaman ini digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh dan berat badan ideal sesorang. Pada halaman ini terdapat text  tinggi badan , berat badan yang akan diinput oleh pengguna serta terdapat radio button laki-laki dan perempuan yang akan dipilih oleh pengguna. Terdapat tombol hitung untuk menghitung indeks massa tubuh dan berat badan ideal. Rancangan kalkulator berat badan ditunjukkan pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Halaman Kalkulator Berat Badan

3.4.4        Rancangan Halaman Hasil Berat Badan
Pada halaman hasil perhitungan berat badan merupakan halaman yang menampilkan hasil dari perhitungan berat badan. Dimana pengguna dapat mengetahui status berat badan seperti : berat badan kurang, normal, berat badan berlebih atau bahkan obesitas. Pengguna juga dapat mengetahui berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badan mereka. Terdapat pula tombol lanjut yang akan menampilkan halaman saran yang tepat bagi status berat badan pengguna. Rancangan tampilan hasil perhitungan berat badan ditunjukkan pada Gambar 3.5 .
Gambar 3.5 Rancangan Halaman Hasil Berat Badan

3.4.5    Rancangan Halaman Saran
Halaman saran merupakan tampilan untuk menampilkan saran atau informasi untuk menaikkan, menurunkan , atau menjaga status berat badan normal dan ideal kepada pengguna. Pada halaman ini juga terdapat tombol kembali untuk membawa pengguna kembali masuk ke halaman menu utama pada aplikasi, Seperti pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Saran
3.4.6   Rancangan Halaman Informasi Nutrisi
Pada rancangan halaman informasi nutrisi terdapat tombol karbohidrat dan mineral, vitamin, dan protein yang dibutuhkan tubuh manusia. Masing-masing tombol menampilkan informasi nutrisi berdasarkan jenis-jenis tombol yang akan ditekan oleh pengguna. Tombol kembali digunakan untuk membawa pengguna kembali ke halaman menu utama pada aplikasi Android, seperti pada Gambar 3.7.
3.7 Rancangan Halaman Informasi Nutrisi

3.4.7   Rancangan Halaman Lokasi Restoran Vegetarian
Pada perancangan halaman lokasi restoran vegetarian ini akan menampilkan lokasi restoran yang terhubung langsung dengan google maps untuk mempermudah pengguna dalam pencarian lokasi restoran vegetarian di daerah Jakarta. Pada halaman lokasi restoran vegetarian terdapat tombol kembali yang akan membawa pengguna aplikasi untuk masuk kembali pada halaman menu utama, seperti pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Lokasi Restoran Vegetarian
3.4.8   Rancangan Tampilan Halaman Bantuan
Rancangan tampilan halaman bantuan yang menampilkan panduan penggunaan aplikasi untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi, seperti pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Halaman Bantuan

3.4.9   Rancangan Halaman Riwayat Perhitungan
Rancangan tampilan halaman riwayat perhitungan merupakan tampilan yang menampilkan hasil perhitungan berat badan yang telah disimpan sebelumnya oleh pengguna aplikasi. Fungsi halaman riwayat berat badan ini adalah untuk mempermudah pengguna dalam mengakses perhitungan berat badan sebelumnya agar pengguna dapat mengontrol berat badan untuk mencapai status berat badan ideal atau normal, seperti pada Gambar 3.10.
                      Gambar 3.10 Rancangan Halaman Riwayat Perhitungan

3.4.10    Rancangan Halaman Tentang Aplikasi
Rancangan tampilan halaman tentang aplikasi merupakan tampilan yang menampilkan informasi mengenai aplikasi. Informasi yang ditampilkan berupa jenis aplikasi, nama pembuat aplikasi, fitur aplikasi serta kritik dan saran, seperti pada Gambar 3.11.


3.5    Unified Modeling Language (UML)
Dalam membangun sebuah aplikasi Android dibutuhkan rancangan untuk menggambarkan struktur sebuah aplikasi. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML digunakan untuk mengakses aplikasi penghitung indeks massa tubuh dan berat badan ideal. Diagram yang digunakan pada aplikasi saat ini adalah :

3.5.1        Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam sistem. Dalam use case diagram aplikasi penghitung berat badan ini terdapat 1 buah aktor yaitu user. User mendapatkan hak akses ke semua menu yang ada pada aplikasi, seperti pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 use case diagram aplikasi

3.5.2        Rancangan Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dalam sebuah aplikasi. Diagram ini menggambarkan bagaimana alur berawal, aktivitas apa saja yang ada dalam aplikasi dan bagaimana akhir dari aplikasi, seperti pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Activity diagram
3.6    Pembuatan Aplikasi
Pada tahap pembuatan aplikasi memerlukan software Android Studio. Langkah pertama dalam pembuatan aplikasi adalah menjalankan software Android Studio yang telah di download dan di install. Berikut langkah-langkah dalam membuat project baru dalam Android Studio.
1.      Jendela Welcome to Android Studio akan ditampilkan, seperti pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Halaman utama Android Studio

2.      Penulis memilih Start a new Android Studio Project.
Gambar 3.15 Halaman utama Android Studio

3.      Penulis mengatur nama aplikasi Android yang akan dibuat dan kemudian menekan Next.
Gambar 3.16 Halaman pembuatan project baru

4.      Penulis memilih minimum SDK yang akan digunakan kemudian menekan Next.
Gambar 3.17 Halaman Target Android Devices





5.      Penulis memilih Activity yang akan digunakan, kemudian menekan Next.
Gambar 3.18 Halaman Add an activity to mobile

6.      Penulis mengatur nama Activity, kemudian menekan Finish. Kemudian Project baru akan di tampilkan.
Gambar 3.19 Tampilan layout
3.6.1   Pembuatan Splash Screen
Splash screen adalah tampilan loading pertama kali ketika aplikasi Android dibuka atau dijalankan, agar terlihat lebih menarik dan terkesan profesional. Pada umumnya Splash Screen ini dibuat untuk menunjukan logo aplikasi yang dibuat.
1.      Langkah pertama dalam memasang Splash Screen pada aplikasi Android yaitu: satu buah file Java dengan nama splashscreen.java, satu buah Activity Layout dengan nama splashscreen.xml dan sedikit pengaturan di file AndroidManifest.xml.

       Berikut ini adalah source code pada splashscreen.java:
package com.dwi.weigher;

import android.content.Intent;
import android.os.Bundle;
import android.os.Handler;
import android.support.design.widget.FloatingActionButton;
import android.support.design.widget.Snackbar;
import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.support.v7.widget.Toolbar;
import android.view.View;

public class splashscreen extends AppCompatActivity {

   
@Override
   
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
       
super.onCreate(savedInstanceState);
        setContentView(R.layout.
activity_splashscreen);
       
boolean b = new Handler().postDelayed(new Runnable() {
           
public void run() {
                Intent intent =
new Intent(splashscreen.this, MainActivity.class);
                startActivity(intent);
                finish();
            }


        },
3000);
    }
}

2.      Langkah kedua adalah penulis membuat file dengan nama dan format splashscreen.xml dengan bentuk source code seperti berikut ini:
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"

    xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"

    xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"

    android:layout_width="match_parent"

    android:layout_height="wrap_content"

    android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"

    android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"

    android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"

    android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"

    app:layout_behavior="@string/appbar_scrolling_view_behavior"

    tools:context="com.dwi.weigher.splashscreen"

    tools:showIn="@layout/activity_splashscreen"

    android:background="#71509c">



    <ImageView

        android:layout_width="1200dp"

        android:layout_height="match_parent"

        android:id="@+id/imageView6"

        android:layout_alignParentTop="true"

        android:layout_centerHorizontal="true"

        android:src="@drawable/logomini" />



</RelativeLayout>
 
3.      Lalu penulis meng-edit file Android Manifest.xml menjadi seperti script dibawah ini AndroidManifest.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"

    package="com.dwi.weigher">



    <application

        android:allowBackup="true"

        android:icon="@mipmap/ic_launcher"

        android:label="@string/app_name"

        android:supportsRtl="true"

        android:theme="@style/AppTheme">

       <activity

    android:name=".splashscreen"

    android:theme="@style/AppTheme.FullScreen">

    <intent-filter>

        <action android:name="android.intent.action.MAIN" />



        <category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />

    </intent-filter>

</activity>
</manifest>
 
4.      Berikut tampilan Splashscreen yang telah dibuat, seperti pada Gambar 3.20 :
 

3.6.2    Pembuatan Halaman Menu
Halaman menu merupakan tampilan yang menampilkan beberapa pilihan menu. Pada halaman menu terdapat 7 buah seperti : tombol Mulai, tombol Riwayat Perhitungan, tombol Informasi Nutisi, tombol Lokasi Restoran Vegetarian, tombol Tentang, tombol Bantuan dan tombol Keluar.
Pada proses pembuatan halaman menu ini langkah pertama yang dilakukan adalah membuat project baru yang terdiri dari satu buah file Java dengan nama MainActivity.java dan satu buah tampilan Activity Layout dengan nama content_main.xml. Berikut ini cara membuat tampilan halaman menu utama:
1.    Men-design tampilan halaman menu utama dengan cara memasukkan beberapa buah tombol, teks dan gambar pada content_main.xml
2.    Pada saat memasukkan gambar pada content_main.xml, sebelumnya masukkan gambar pada folder drawable pada Android Studio, seperti pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21 Layout content_main
3.      Langkah selanjutnya adalah penulis memasukkan gambar pada drawable pada aplikasi dengan menuliskan kode program seperti berikut ini:
<ImageView

    android:layout_width="wrap_content"

    android:layout_height="200dp"

    android:id="@+id/imageView"

    android:src="@drawable/logomini"

    android:layout_above="@+id/btn_mulai"

    android:layout_alignParentLeft="true"

    android:layout_alignParentStart="true" />
 
4.      Pada tampilan menu utama ini memerlukan 5 buah tombol. Cara memasukkan tombol tersebut adalah dengan cara menuliskan kode program pada halaman MainActivity.java, sebagai contoh memasukkan tombol mulai pada aplikasi dengan menuliskan kode program seperti berikut ini:
<Button

    android:layout_width="match_parent"

    android:layout_height="wrap_content"

    android:text="MULAI"

    android:id="@+id/btn_mulai"

    android:layout_centerVertical="true"

    android:layout_alignParentLeft="true"

    android:layout_alignParentStart="true" />
 
5.      Penulis melakukan hal yang sama pada tombol riwayat perhitungan, informasi nutrisi, lokasi restoran vegetarian dan tombol keluar.
6.    Cara menghubungkan Activity satu dengan Activity lainnya adalah dengan cara menuliskan kode program pada file MainActivity.java untuk membuat aksi pada saat tombol ditekan. Sebagai contoh pada tombol mulai tuliskan kode program seperti dibawah ini:
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {

    super.onCreate(savedInstanceState);

    setContentView(R.layout.activity_main);

    Toolbar toolbar = (Toolbar) findViewById(R.id.toolbar);

    setSupportActionBar(toolbar);



   Button btnMulai = (Button) findViewById(R.id.btn_mulai);

   btnMulai.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {

       @Override

       public void onClick(View v) {

            Intent mulai = new Intent(MainActivity.this, mulai.class);

           startActivity(mulai);

       }



   });
Aksi yang dilakukan pada penulisan kode program diatas adalah ketika tombol mulai ditekan maka pengguna aplikasi akan terhubung dengan tampilan activity mulai untuk memulai perhitugan indeks massa tubuh.
7.      Penulis melakukan hal yang sama pada tombol Riwayat Perhitungan, Informasi Nutrisi, Referensi Restoran Vegetarian dan tombol Bantuan, hanya saja diubah pada bagian nama tombol , dan halaman yang akan dituju.

3.6.3   Pembuatan Halaman Mulai
Tampilan halaman mulai merupakan tampilan yang menampilkan halaman perhitungan indeks massa tubuh dan status berat badan ideal. Pada tampilan mulai terdapat 3 buah textview yaitu tinggi, berat, dan jenis kelamin, terdapat 2 buah editText, 1 buah radio group yang terdiri dari 2 buah radio button serta terdapat pula 1 buah button.
Pada proses pembuatan halaman ini diperlukan satu buah file Java dengan nama mulai.java, dan satu buat file ActivityLayout dengan nama mulai.xml untuk men-design halaman mulai. Berikut langkah-langkah dalam membuat halaman tampilan halaman mulai:
1.  Penulis men-design tampilan halaman mulai dengan cara memasukkan 3 buah textview, editText, radiogroup, dan button pada file content_mulai.xml, seperti pada  Gambar 3.22.
Gambar 3.22  Layout content_mulai
2.      Langkah selanjutnya adalah membuat kode program dalam file mulai.java. Kode program dalam file mulai.java dibuat untuk mengaktifkan operasi perhitungan indeks massa tubuh dan berat badan ideal pada  aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk memasukkan nilai tinggi badan, berat badan dan jenis kelamin . Berikut potongan  kode program pada operasi perhitungan indeks massa tubuh dan berat badan ideal :
public void onClick(View v) {

         //object baru dari hitungan

         hitungan ht = new hitungan();



tinggi=    Double.parseDouble(edTinggi.getText().toString());

berat= Integer.parseInt(edBerat.getText().toString());

         if(radiobtn_laki.isChecked()){

         ht.setJenisKelamin(1);

         Log.i("jenis",      Integer.toString(ht.getJenisKelamin()));

         }else if(radiobtn_prm.isChecked()){

             ht.setJenisKelamin(2);

         }

         //rumus baru

         double tinggiKurangSeratus = tinggi - 100;

         double hasilBB = (tinggiKurangSeratus - (0.1*tinggiKurangSeratus));

         ht.setHasilBB(hasilBB);

         //rumus lama

         double tinggicuy = (tinggi/100);

         double temp = Math.pow(tinggicuy,2);

         Log.i("tinggi",Double.toString(tinggicuy));

         Log.i("temp",Double.toString(temp));

         hasil = berat/temp;

         ht.setHasil(hasil);

         Intent help = new Intent(mulai.this,hasil.class);

         startActivity(help);

     }

 });
Sehingga pada saat tombol hitung ditekan oleh pengguna, aplikasi otomatis akan menghitung indeks massa tubuh dan berat badan ideal pengguna, serta aplikasi juga secara otomatis akan menampilkan hasil perhitungan.