FRASA

Jumat, 11 Maret 2016

PENGERTIAN FRASA

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonprediktif. Nonprediktif maksudnya gabungan tersebut menduduki fungsi yang sama dalam kalimat, misalnya subjek, predikat, atau objek. Frasa memiliki unsur inti. Inti frasa merupakan unsur utama/ pokok yang diterangkan (D) dan atribut pewatas merupakan unsur yang menerangkan (M).
Berikut ini merupakan macam-macam frase berdasarkan distribusi unsur pembentuknya.
A. Frasa Eksosentris
Frasa Eksosentris merupakan frasa yang mempunyai ketidaksamaan penyebaran dengan unsurnya atau tidak memiliki inti frasa. Cirinya diawali kata depan dan sambung.
B. Frasa Endosentris
 Frasa endosentris adalah frasa yang memiliki kesamaan distribusi (penyebaran) dengan unsurnya atau memiliki inti frasa.
Frasa Endosentris dibagi dua : 
  1. Frasa endosentris koordinatif merupakan frasa endosentris yang terdiri atas unsur setara, dapat disidipi kata dan atau atau.
  2. Frasa endosentris atributif merupakan frasa endosentris yang terdiri atas ketidaksetaraan unsur. Frasa endosentris atribut dibagi tiga sebagai berikut : 
  • Atribut berimbuhan . contohnya : anak tertua, garis pembatas.
  • Atribut tidak berimbuhan. contohmya : sedang makan, halaman luas
  • Endosentris Apositif. Frasa endosentris apositif adalah frasa endosentris yang atributnya berupa keterangan tambahan

Menentukan ide pokok atau gagasan utama

Menentukan Ide Pokok Atau Gagasan Utama
  
Paragraf merupakan bagian dari suatu karagan. Paragraf mengandung beberapa unsur. Unsur-unsur yang terdapat dalam paragraf berupa masalah, ide, pokok, kalimat utama, kalimat penjelas, fakta, ataupun pendapat.
Masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dicari jalan keluarnya. Ide Pokok merupakan gagasan yang mendasari terbentukya sebuah paragraf. Ide pokok disebut juga gagasan utama atau gagasan pokok. Ide pokok terletak diawal, akhir , awal dan akhir atau diseluruh paragraf. Ide pokok dalam suatu paragraf didukung oleh beberapa kalimat penjelas.
Paragraf yang memiliki ide pokok diawal paragraf disebut paragraf deduktif. Paragraf yang memiliki ide pokok diakhir disebut paragraf induktif. Paragraf yang memiliki ide poko didepan dan dibelakang disebut paragraf campuran. Paragraf yang memiliki ide pokok diseluruh paragraf disebut paragraf narasi.

MEMBACA NON SASTRA

A. Memaknai Kata/Istilah

Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat saling berkaitan. Kalimat dalam paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh sebab itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dippilih agar mampu menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atau istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata bermakna konotasi atau denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah berhubungan dengan pengungkapan makan konsep, proses, keadaan atau sifat dibidang tertentu.
 Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal. Makna leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam kamus bahasa Indonesia.
B. Mengindetifikasi Informasi Tersurat dalam Teks Nonsastra
Sebuah paragraf atau bacaaan mengungkapkan suatu informasi tersurat berupa peristiwa, gagasan, atau masalah. Masalah dalam bacaan dapat berupa fakta dan opini.
Fakta merupakan peristiwa atau kejadian benar-benar terjadi. Semua orang akan mengatakan pernyataan sama terhadap sebuah fakta. Lawan dari kata fakta adalah pendapat (opini). Pendapat (opini) merupakan gagasan, ide, atau pemikiran seseorang terhadap suatu peristiwa, objek, atau masalah. Pendapat seseorang terhadap suatu masalah atau peristiwa dapat berbeda dari pendapat orang lain.
Masalah atau peristiwa yang terdapat dalam teks dapat dibuat sebuah pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks. Pernyataantentang isi teks atau bacaan menggunakan kata tanya sebagai berikut:
1. Apa untuk menanyakan masalah, peristiwa atau kejadian yang dibahas dalam teks
2. Siapa untuk menanyakan orang yang dibahas dalam teks
3. Di mana untuk menanyakan tempat peristiwa yang dibahas dalam teks
4.  Kapan, untuk menanyakan waktu peristiwa yang dibahas dalam teks
5. Mengapa, untuk menanyakan sebab, masalah , peristiwa, atau kejadian dalam teks
6. Bagaimana untuk menanyakan proses terjadinya masalah atau kejadian dalam teks
 Objek atau masalah tersebut diungkapkan penulis dengan tujuan tertentu. Tujuan tersebut ditujukan kepada pembaca.